Viral Pencari Kerja di Padang Tertipu Loker Palsu di Mal

Warga Padang geger setelah video memperlihatkan seorang pencari kerja tertipu lowongan kerja (loker) palsu di mal viral di media sosial. Kejadian itu menyita perhatian publik, terutama para pencari kerja muda yang semakin khawatir terhadap maraknya modus serupa. Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, korban terlihat kebingungan sambil membawa berkas lamaran yang sudah tertata rapi dalam map kuning.

Tak hanya merasa kecewa, korban juga menunjukkan rasa marah karena sudah menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga untuk mengikuti tahapan seleksi yang ternyata fiktif. Beberapa pengunjung mal yang menyaksikan langsung kejadian tersebut ikut menunjukkan simpati. Mereka bahkan berusaha menenangkan korban sambil membantu mencari pihak keamanan mal.

Kronologi Penipuan Loker

Kejadian bermula ketika korban menemukan informasi lowongan kerja dari media sosial. Akun tersebut mencantumkan nama perusahaan ternama yang seolah-olah membuka cabang baru di Padang. Dalam unggahan tersebut, admin menuliskan bahwa perusahaan membutuhkan karyawan untuk berbagai posisi, seperti kasir, staf gudang, dan customer service.

Tertarik dengan tawaran tersebut, korban langsung mengirimkan berkas lamaran dan mengikuti instruksi untuk hadir langsung di mal tertentu. Pihak penipu bahkan mengatur jadwal wawancara dan memberikan tanda pengenal palsu kepada “rekruter” yang menyamar. Begitu tiba di lokasi, korban diarahkan ke salah satu ruangan kosong yang sebelumnya memang disewa penipu untuk menjalankan aksinya.

Namun, setelah menunggu cukup lama, tak satu pun petugas atau perwakilan perusahaan yang muncul. Saat korban berusaha menghubungi nomor admin yang memberikan informasi lowongan, nomor tersebut justru sudah tidak aktif. Saat itulah korban sadar telah tertipu dan mulai panik.

Taktik Lama Berkedok Baru

Meski skemanya tampak baru, sebenarnya penipuan model ini telah berlangsung lama. Para pelaku terus memodifikasi pendekatan mereka agar terlihat meyakinkan. Kali ini, mereka memanfaatkan kemegahan mal sebagai “topeng” untuk menanamkan kepercayaan.

Banyak pencari kerja, terutama lulusan baru, mudah terbuai oleh branding lokasi. Mereka menganggap lowongan yang berlokasi di pusat perbelanjaan besar pasti resmi. Sayangnya, asumsi itu malah membuka celah bagi pelaku untuk melancarkan tipu daya.

Modus serupa tidak hanya terjadi di Padang. Beberapa kota besar lainnya juga melaporkan insiden yang sama, di mana pelaku menyewa ruangan secara sementara lalu menggunakan identitas palsu untuk meyakinkan korban.

Respons Pihak Mal dan Kepolisian

Manajemen mal segera mengambil tindakan setelah menerima laporan dari pengunjung. Pihak keamanan langsung menelusuri jejak pelaku dan memeriksa rekaman CCTV. Mereka menemukan bahwa pelaku sudah meninggalkan lokasi satu jam sebelum korban menyadari penipuan tersebut.

Sementara itu, Kepolisian Resor Padang menyatakan telah menerima laporan resmi dari korban. Mereka bergerak cepat dengan membentuk tim khusus yang bertugas melacak pemilik akun media sosial yang menyebarkan lowongan fiktif tersebut. Polisi juga mengimbau warga agar tidak sembarangan mengikuti panggilan kerja tanpa verifikasi terlebih dahulu.

Kapolres Padang, dalam keterangan persnya, menyampaikan bahwa pihaknya akan menindak tegas oknum yang terlibat. Ia juga mendorong masyarakat untuk melapor jika menemukan indikasi loker mencurigakan. Menurutnya, pencegahan akan lebih efektif jika warga ikut berperan aktif.

Cerita Korban yang Menggugah Emosi

Dalam wawancara singkat dengan awak media, korban yang enggan disebut namanya menceritakan betapa besar harapannya terhadap pekerjaan itu. Ia datang dari luar kota dengan ongkos sendiri. Selama berminggu-minggu, ia mencari kerja tanpa hasil. Maka, saat menemukan pengumuman loker itu, ia merasa seperti mendapat cahaya harapan.

Ia pun menyiapkan diri sebaik mungkin—mencetak CV terbaru, membeli map profesional, dan berpakaian rapi. Namun, harapan itu sirna seketika begitu kenyataan terpampang di depan mata. “Saya merasa sangat bodoh dan ditipu mentah-mentah,” ujarnya sambil menahan tangis.

Meski begitu, ia tidak ingin kejadian ini menimpa orang lain. Ia berharap kisahnya bisa menjadi peringatan bagi pencari kerja lain agar tidak gegabah.

Tips Menghindari Penipuan Loker

Untuk mencegah kejadian serupa, pencari kerja perlu meningkatkan kewaspadaan. Beberapa langkah berikut dapat membantu:

1. Verifikasi sumber informasi. Pastikan akun yang membagikan informasi loker memiliki kredibilitas. Hindari akun anonim atau tanpa kontak resmi.

2. Periksa website resmi perusahaan. Jangan hanya mengandalkan media sosial. Kunjungi situs resmi perusahaan untuk memastikan kebenaran lowongan.

3. Waspadai permintaan biaya. Perusahaan resmi tidak pernah meminta uang pendaftaran, biaya pelatihan, atau administrasi di awal proses rekrutmen.

4. Gunakan akal sehat. Jika suatu lowongan terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan, besar kemungkinan itu jebakan.

5. Tanyakan langsung. Bila ragu, hubungi perusahaan melalui saluran resmi seperti email HR atau nomor telepon perusahaan.

Penutup: Waspada Jadi Kunci

Kisah tragis yang menimpa pencari kerja di Padang mengingatkan publik akan pentingnya literasi digital dan kewaspadaan. Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan, para pelaku penipuan semakin cerdik mencari celah. Namun, masyarakat tetap bisa melindungi diri dengan memperkuat pengetahuan dan berhati-hati terhadap setiap tawaran yang datang.

Dengan kerja sama antara aparat, pengelola fasilitas umum, dan masyarakat, kita bisa mempersempit ruang gerak para penipu. Setiap korban yang berani bersuara menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tak terulang. Jangan biarkan harapan dan usaha para pencari kerja direnggut oleh kejahatan yang menyaru sebagai peluang.

Baca Juga: Teriakan Korban Gagalkan Pemerkosaan, Lari Tanpa Celana